Risleting Saja Diperhatikan Jepang

CAROLINE DAMANIK

Minifa, ritsleting terkecil yang dibuat oleh perusahaan Jepang YKK dipakai untuk sepatu boot boneka Jepang.

/

Kamis, 6 November 2008 | 16:01 WIB

JAKARTA, KAMIS — Meski terdengar sederhana, sebuah risleting pun menjadi sasaran inovasi perusahaan asal Jepang. Artinya, negara yang beken sebagai negara industri terkemuka di dunia itu tidak hanya maju dalam bidang elektronika, robot, dan sainstifik.

Ritsleting yang biasa dipakai untuk pakaian, pakaian sekolah di Indonesia misalnya, adalah ritsleting nomor 4,5 atau 5. Artinya, lebar gigi risleting berukuran 4,5 atau 5 milimeter. Namun, ritsleting terkecil yang dibuat perusahaan Jepang YKK hanya berukuran 2 milimeter dan sangat halus.

"Biasanya ini dibuat untuk gaun boneka atau di sepatu boot boneka Jepang Jenny dan Licca," ujar Fastening Experience Workshop Leader YKK Zipper Indonesia, Kumala Dwiputri. Risleting dengan gigi terkecil ini dinamakan Minifa.

Terbuat dari bahan dasar plastik. Bentuknya sangat ramping, tipis, dan ringan. Di Indonesia, YKK baru pada tahap pemasaran dan perkenalan kepada publik Indonesia, termasuk ketika dipamerkan di stand YKK dalam Indonesia-Japan Expo 2008 di JIExpo Kemayoran Jakarta, 1-9 November 2008.

"Teknologinya sudah mulai dari 10 tahun lalu di Jepang. Namun, karena permintaan dalam negeri belum banyak, kami belum produksi lokal," ujar Kumala. YKK akan membuatnya di pabriknya di Cimanggis. Di Jepang, Minifa dijual dengan harga 10 dollar AS per 4 inci atau sekitar 10 sentimeter. Harganya cukup mahal karena detil pembuatannya yang berbeda dengan ritsleting berukuran biasa.

Selain ritsleting terkecil, stan YKK juga menampilkan ritsleting kedap air. Ritsleting ini tidak akan tertembus oleh air, bahkan menghangatkan tubuh yang terbalut pakaian dengan ritsleting ini. Biasanya dipergunakan untuk baju selam.

Yang tak kalah menarik, YKK mencoba mencetak peta dunia di atas sejumlah ritsleting yang digabungkan dan berukuran 3 x 2 meter. Nah lho, risleting saja diperhatikan Jepang.